Belajar di Tengah Pandemi
Tidak mudah beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru. Pandemi Covid-19 telah mengubah segalanya. Termasuk sistem tatap muka di sekolah. Semua siswa harus belajar dari rumah. Tentu saja ini adalah tugas berat bagi para Pengurus. Mereka tidak hanya dituntut untuk mendampingi para anak asuh, tetapi juga ikut serta memberikan arahan dan masukan kepada mereka. Problemnya tidak semua mata pelajaran mampu dikuasai oleh para Pengurus.
Jika dilihat sepintas, nampaknya sistem seperti ini mudah dijalani. Namun, faktanya banyak yang merasa kesulitan bahkan menganggap lebih merepotkan dari sekolah biasa. Saat para pendamping membagikan pengalamannya, bahwa pukul 07.00 mereka harus standby di depan laptop untuk melihat tugas anak-anak. Ditambah akses internet yang kadang tidak stabil, sehingga menambah masalah yang lain. Barangkali hal ini yang juga dialami oleh para wali murid di luar sana.
Dari fakta di atas, sejatinya tidak mudah mengambil alih tugas guru. Bagaimana tidak, mereka harus mendapingi 30 santri dengan pelajaran yang berbeda-beda. "Mau tidak mau ya harus siap. Mau gimana lagi kalau keadaan memang menuntut kita seperti ini," ucap Bu Nisa', salah satu pendamping santri saat belajar. "Tapi ya ikhlas saja, syukur-syukur buat nambah pahala," sambungnya.
Menghadapi sistem pembelajaran ini, Panti Asuhan Yatim dan Sosial Al-Hasan, Karah, Surabaya, setidaknya menyiapkan 10 laptop untuk digunakan pembelajaran. Di tambah 1 tab dan beberap hp milik pengurus. "Yang peting adalah komitmen kita untuk mengantarkan anak-anak menjadi anak yang berguna. Sekalipun sulit, namun masa depan mereka jauh lebih penting dari keluhan kita. Mari kita perbaiki kometmen kita lagi!" tutur Mas Alwan, selaku pembimbing yang lain.
Sisi positifnya, hubungan antar santri jadi semakin erat. Di mana mereka yang SMP berkenan mengajarkan yang SD, sementara yang SD juga tidak sungkan-sungkan bertanya kepada SMP. Mereka diajarkan arti kebersamaan. Kita hanya bisa berdoa, mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu, agar proses belajar kembali normal, sehingga para siswa bisa belajar dengan tenang dan aman. Aamiin yaa rabbal Aalamiin.
Semangat adek-adek! Allah bersama kalian.
Mari wujudkan cita-cita mereka, bersama Panti Asuhan Yatim dan Sosial Al-Hasan, Karah, Surabaya.
Semoga niat baik kita seiring dengan
Labels:
Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar