Artikel

[Artikel][bsummary]

Sosok

[Sosok][bigposts]

Galeri Kegiatan

[Galeri][twocolumns]

Asrama Penghafal Al-Qur'an


Setiap hari Senin dan Kamis sore, para santri Panti Asuhan Al-Hasan, Karah, Surabaya, membentuk halaqoh untuk kegiatan tahsinul qiroah. Halaqah ini dibagi menjadi dua kelompok. Pertama: kelompok Tahfidz, kedua: kelompok jilid. Kelompok Tahfidz diasuh oleh Ust. Thobari, M.Pd, sementera kolompok jilid, diasuh oleh Ust. Mahdy Ashiddieqy, M.Ag. Kegiatan tahsin ini bertujuan agar anak didik menjadi baik bacaan al-Qur'annya, baik dari segi teori maupun praktek. 

Untuk kelompok tahfidz, sebenarnya tidak ada target khusus berapa ayat yang harus disetorkan. Tidak adanya target tersebut karena padatnya kegiatan para anak asuh baik di sekolah maupun di pesantren sendiri. Kalaupun ada, hal tersebut bersifat anjuran. Yang paling penting dari tahsinul qiroah ini adalah kualitas bacaan santri. "Karena membaca al-Qur'an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid hukumnya fardhu ain," tutur Ust. Thobari.

Sementara untuk jilid, metode yang dipakai adalah MAS (makharijul huruf, ahkamul huruf dan sifatul huruf). Jilid ini merupakan karya Ust. Parno, M.Pd, salah satu guru senior di lembaga. Ada 4 jilid yang harus dikuasai anak asuh. Jilid I diajarkan kepada anak TK. Sementara jilid II, diajarkan kepada anak SD dari kelas satu sampai seterusnya. Namun, bukan tidak mungkin jilid II dikuasai anak TK, sebagaimana tahfidz, tidak sedikit dari anak SD yang sudah mempunyai banyak hafalan. Rama misalnya, anak TK tapi sudah jilid II, dan Arofah, kelas 3 SD namun sudah banyak memiliki hafalan. Artinya, setiap kelompok disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Salah satu program unggulan Panti Asuhan Al-Hasan, Karah, Surabaya, adalah kegiatan tahsinul qiroah. Di mana anak asuh selalu diberi motivasi agar sungguh-sungguh dalam belajar Al-Qur'an. Harapannya agar mereka baik di dalam membaca dan mengahafalkan Al-Qur'an sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw., baik dari pelafadzan huruf, tepat ukuran mad-nya, tepat dalam berwaqof, dan sempurna dalam pelafadzan ghunnah, tafkhim-tarqiq-nya.

Kegiatan ini harus terus dilestarikan, mengingat betapa pentingnya memelihara bacaan al-Qur'an dari kesalahan. Selain karena tujuan baik, kelak di akhirat mereka akan memberikan pertolongan kepada kedua orang tuanya. Tidak hanya itu, mereka juga akan memakaikan jubah dan mahkota cahaya bagi kedua orang tuannya. Setidaknya dengan hadis ini, para santri semakin termotivasi untuk terus giat membaca, mempelajari dan mengamalkan al-Qur'an. Aamiin. Semangat, Adek-adek! 😊

 

Mari wujudkan cita-cita mereka, bersama Panti Asuhan Yatim dan Sosial Al-Hasan, Karah, Surabaya. 
Semoga niat baik kita seiring dengan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar