Donatur Ajak Anak-Anak Liburan

Menghadapi padatnya kegiatan pesantren dan daring sekolah, Panti Asuhan Yatim dan Sosial Al-Hasan, Karah, Surabaya, mengajak anak asuh berlibur ke Trawas, Sabtu, (08/08). Selama liburan, anak-anak menghabiskan waktu luang dengan bermain dan berenang. Lokasinya di Vila Safina, Jl. Raya Trawas No. 94, Sukorame, Ketapanrame, Kec. Trawas, Mojokerto. Menurut penuturan Pengasuh, bahwa liburan kali ini disponsori oleh salah seorang donatur. "Al-Hamdulillah, semua (biaya akomodasi, red.) ditanggung," ungkap pengasuh kepada jurnalis pantialhsansurabaya.com.

Menurut beliau, tidak hanya kali ini saja anak-anak diajak liburan, sebelum-sebelumnya mereka juga diajak rekreasi (oleh donatur tersebut) ke sejumlah tempat wisata. "Kita bersyukur punya donatur seperti beliau. Beliau sudah menganggap para santri seperti anak sendiri," sambungnya. Bahkan, rencana akan ada kegiatan serupa di waktu lain. "Insyaa Allah beliau ngajak lagi," pungkasnya.

Dalama liburan tersebut, ada kegiatan wajib yang harus diikuti oleh anak-anak, yaitu outbond. Kegiatan ini dilaksanakan pada esok harinya. Outbond bertujuan untuk membangun karakter dan akhlak yang baik bagi anak-anak. Di samping itu, anak-anak bisa melatih kesabaran dan terbiasa hidup disiplin. Sepanjang permainan, mereka begitu antusias mengikuti outbond. Sesekali mereka fokus terhadap instruksi kakak pembinanya.

Tepat pukul 13:00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan ke tempat wisata Dlundung. Banyak pemandangan menarik sepanjang perjalanan menuju ke sana. Air terjun misalnya, yang jaraknya sekitar 200 miter dari pintu masuk. Di sekeliling air terjun, para rombongan dimanjakan dengan hamparan sungai yang dihiasi bunga-bunga. Di sana juga ada taman kelinci, taman yang menjadi tempat anak-anak bermain. Setelah hampir satu jam di taman kelinci, anak-anak kemudian melepaskan penat dengan mandi di sungai.

Liburan kali ini merupakan pengalaman berharga bagi anak-anak, khususnya santri baru. Dengan liburan tersebut, diharapkan anak-anak menjadi lebih fresh kembali mengikuti proses belajar mengajar. "Setidaknya anak-anak punya bahan cerita untuk teman-teman sekolah mereka, sehingga mereka tidak sering mender. Kita berharap mereka tumbuh menjadi pribadi dewasa dan mandiri setelah mereka menjadi alumni nanti," tutup pengasuh.