Siap cetak SDM Masa Depan lewat Divisi Pendidikan
Para Santri Bersama Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng |
Panti Asuhan Yatim dan Sosial Al-Hasan, Karah, Surabaya, benar-benar memperhatikan terhadap pendidikan anak asuhnya. Perhatian tersebut ditunjukkan dengan memberikan biaya gratis kepada mereka baik pada pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah, sampai tingkat SMA. Bahkan, lembaga juga siap memberikan beasiswa bagi anak asuh dengan lulusan terbaik untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi.
Sampai saat ini, Yayasan Masjid Al-Hasan, Karah Surabaya, yang membawahi Panti Asuhan Al-Hasan, Karah, Surabaya, masih membuka dua program pedidikan formal. Yaitu, Madrasah Ibtidaiyah "Hasanuddin" dan SMK Saintren Al-Hasan, Surabaya. Sementara itu, untuk pendidikan menengah pertama, para anak asuh dimasukkan ke berbagai lembaga sekolah unggulan, baik negeri maupun swasta. Bahkan, untuk memudahkan proses antar jemput, lembaga juga telah menyiapkan 3 armada (milik lembaga sendiri) sebagai alat transportasi.
Adapun pendidikan non formal, lembaga mengemasnya menjadi dua bagian. Yaitu pendidikan pesantren dan pendidikan keterampilan. Pendidikan pesantren disusun sebagaimana kurikulum pesantren pada umumnya. Para anak asuh dibimbing dan dilatih selama 24 jam penuh. Dalam hal ini, para Pengurus tidak hanya berposisi sebagai pengawas saja, akan tetepi dituntut untuk memberikan teladan (uswah), menjadi pemimpin (qudwah), sekaligus memberikan pendampingan (shohbah) yang siap memberikan bimbingan dan arahan untuk anak didiknya. Kurikulum ini dimulai sejak para anak asuh bangun tidur sampai tidur kembali, yang kemudian dikenal dengan kurikulum hidup dan kehidupan.
Sementara pendidikan keterampilan adalah pendidikan di mana para anak asuh di arahkan sesuai dengan kemampuan dan minat mereka masing-masing. Keterampilan tersebut meliputi: seni musik banjari, seni musik qasidah, angklung, tari saman, kerajinan tangan, drum band dll. Demi terlaksananya kurikulum di atas, khususnya non formal, Panti Asuhan Yatim dan Sosial Al-Hasan, Karah, Surabaya, telah menyiapkan tenaga pendidik yang handal dan profesional. Semua itu, semata-mata untuk menyiapkan peserta didik yang siap sedia ketika telah terjun di tengah-tengah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar